Hmm,
kenangan indah ini atau mungkin lebih tepat disebut dengan masa lalu. Yaa! Masa
lalu yang begitu indah hingga aku pun sulit untuk melupakannya. Meskipun aku
tau, aku tak pantas untuk mengingatnya lagi. Tapi entahlah, ini masih terlalu
sulit untukku..
Namaku
Andini, aku bukan berasal dari keluarga yang kaya raya atau “anak gedongan”
istiahnya. Tapi aku bangga dengan hidupku, karna aku benar-benar memiliki
kebahagiaan yang menurut ku setara dengan orang-orang kaya diluar sana. Apa
lagi semenjak kehadiran seseorang yang begitu spesial di hidupku. Rizky ya dia,
lelaki yang berhasil merebut perhatiaanku dengan caranya yang begitu konyol.
Tapi sekonyol-konyolnya dia, aku sungguh menyayanginya...
Aku
dan Rizky memulai kisah ini tepat dihari ulang tahunku yang ke-17 tanggal
17-04-2011 lalu. Saat itu Ia memberikan ku sebuah kejutan yg istimewa. Awalnya,
aku hanya bersahabat dengan Rizky. Namun semenjak sering bersama, benih-benih
cinta itu mulai tumbuh. Dia orang yang paing mengerti keadaanku, yang bisa
menerimaku apa adanya, dan tak pernah memperdulikan sikap ku yang labil. Itulah
sebabnya aku begitu menyayanginya dan tak pernah mau kehilangannya. Aku pun
merasakan hal yang sama, Rizky begitu menyayangiku. Terihat dari sikapnya yang begitu
perhatian kepadaku, saat aku sakit dia rela datang ke rumahku untuk menjenguk
dan memperhatikanku. Merawat ku dengan penuh kasih sayang, dan menjagaku hingga
aku sembuh. Saat aku mulai menyerah dg hidupku, dia yang selalu memberikan ku
semangat. “aku yakin kita bisa melewati tembok yang besar itu” sebuah kalimat
yang selalu Ia ucapkan saat aku mulai merasa lelah. Memang tak banyak yang
menyukai hubungan ku dengan Rizky, karena Rizky punya mantan yang masih
menyayanginya. Tapi Rizky selalu bilang, kita tak perlu memikirkan hal itu
karna semua pasti berlalu. Aku mencoba dan memang itu membuatku lebih baik.
Semakin
lama hubungan ku mulai mendapat respon baik dari teman-temanku. Rizky benar
bahwa semua itu memang akan berlalu. Setahun berlalu, aku sadar bahwa aku dan
Rizky akan berpisah. Menjelang masa-masa SMA yang akan segera berakhir, hatiku
mulai ragu akan hal ini bahkan ketakutan sering menyelimutiku. Rizky pun
merasakan hal yang sama, bahkan Rizky lebih blak-blakkan untuk mengungkapkan
hal itu. “Riz, kalo kita udah pisah gimana?” kataku saat sedang bersama Rizky.
“kenapa? Aku pikir ga ada salahnya kita lanjut” jawabnya dengan santai. “tapi
aku ga bisa jauh dari kamu!” ucapku lirih. “Andini, aku sayang kamu. Ga akan
ada hal yang bisa ngerubah rasa ini. Jarak juga ga akan bisa” jawab Rizky
sambil memegang tanganku....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar