Sabtu, 27 Oktober 2012

Kenangan Terindah-Part II


Yaa! Hari demi hari berlalu, ujian sekolah, ujian nasional, dan semua hal-hal yang berhubungan dengan standar kelulusan telah aku lalui. Semakin akut saja perasaan takut ini. Aku bahkan tak bisa lagi menantangnya. Apa lagi akhir-akhir ini sikap Rizky mulai berubah, dia seperti bukan Rizky yang dulu. Bahkan aku dan Rizky jarang sekali berkomunikasi, entah apa yang ada di dalam pikirannya. Mungkin dia seperti itu karna memang ingin meninggalkanku secara perlahan agar aku tak merasa tersakiti. Namun justru sikapnya yang seperti itu yang malah membuat hatiku hancur....
Tak terasa, hari perpisahan ku tinggal satu hari lagi. Dan semua siswa kelas XII sibuk untuk mempersiapkannya. Termasuk aku dan Rizky, saat itu aku merasa hubunganku dan Rizky mulai membaik. Aku bisa bercanda dan mempersiapkan perpisahan bersama dengannya. Di sinilah kejadian yang tak pernah ku sangka terjadi. Saat aku sedang mengangkat sebuah kardus tempat minum yang akan dibawa untuk besok, Rizky berada di belakangku dan mengikuti ku dengan membawa kardus juga. Setelah aku menaruh kardus tersebut, tiba-tiba Rizky menggendongku dari belakang dan berkata “aku kangen kamu”. Entah ada apa dengan Rizky, tapi aku sangat bahagia mendengar Ia berbicara seperti itu. Aku pun menjawabnya “aku juga kangen kamu” sambil meneteskan air mata. Rizky nampak bingung, dan aku hanya melemparkan senyum tipis dari bibirku..
Aku pikir kejadian itu dapat membuat aku dan Rizky menjadi lebih baik, namun ternyata aku salah. Hal itu justru adalah penutup hubunganku dengan Rizky. Saat hari perpisahan, Rizky memutuskan hubunganku dengannya. Aku tak mengerti apa alasannya melakukan hal itu. Awalnya aku sangat membencinya, karena sikap Rizky membuatku berfikir bahwa aku hanya dijadikan pelampiasan olehnya. Namun, aku mencoba dewasa. Mungkin aku dan Rizky memang tak bisa menyatu. Aku tetap bersyukur pernah hadir dalam hidupnya dan menjadi orang yang pernah Ia sayang. Meski kadang aku sakit mengingat semua kenangan indah, tapi memang jujur aku sulit untuk melupakannya. Hingga sekarang aku tetap menyayanginya, sampai kapanpun Rizky tetap orang yang ada dalam hatiku. Entah sampai kapan Ia di sana, hanya aku yang tau............


Tidak ada komentar:

Posting Komentar